Senin, 18 Januari 2010

KEKUATAN DOA IBU

...Ibu...kata yg begitu indah terngiang di kuping...kata yang selalu menghangatkan dan tempat berkeluh kesah. Seorang gadis yang beranjak dewasa sangat mengagungkan ibunya. Saat ibunya berkata "tidak" atau "jangan" maka dia tidak akan pernah berani untuk melanggarnya.Karena dia yakin kata-kata ibunya adalah doa yang sangat ampuh.
...Suatu hari dia bertekad untuk berangkat ke Pulau Jawa dengan segenggam harapan untuk meraih cita-citanya di sana.Walaupun hanya dengan bermodalkan ijazah SMK dan uang secukupnya.Namun dia yakin doa sang ibu adalah modal yang sangat luar biasa untuk mewujudkan harapannya.
...Dengan berlinangan airmata dia pun berangkat dan dilepas oleh sang ibu yang tak henti-hentinya berdoa agar anaknya selamat sampai di tujuan.Akhirnya dengan menempuh perjalanan 2hari 2 malam dengan kapal laut,sang gadis pun sampai di kota tujuannya.Ada rasa bahagia bisa menginjakkan kaki di kota yang selama ini hanya mampu dia liat dari media elektronik.
...Kata yang pertama terucap "alhamdulillah" karena telah selamat sampai di tujuan dan "bismillah" untuk memulai kehidupan yang baru dengan penuh semangat.Hari demi hari pun berlalu dan tak terasa telah sebulan dia berada di kota impiannya.Tujuannya untuk melanjutkan studi pun mulai berjalan dengan melalui beberapa tahapan.Tapi dia mulai berpikir darimana dia akan mendapatkan biaya untuk melanjutkan hidupnya sedangkan dia tak ingin membebankan hal itu pada ibunya karena dia sangat sadar bahwa ibunya adalah "single parent" yang masih harus menghidupi dua adiknya.
...Setiap seminggu sekali dia memberi kabar pada ibunya tentang keadaannya sekaligus melepas rindu pada sang ibu.Ada rasa kesepian, kerinduan yang mendalam dan kehilangan tempat bersandar. Namun dia harus kuat dan menghilangkan semua rasa itu walaupun agak berat dan butuh proses.Beruntung dia mendapatkan sahabat-sahabat yang mampu menjadi teman untuk berbagi suka dan duka.Mungkin karena sama-sama perantau jadi rasa kebersamaan itu sangat kental.
...Memasuki bulan kedua,dia mulai bimbang apakah akan terus melanjutkan kuliah atau mengikuti saran teman-temannya untuk kuliah sambil bekerja bahkan kerja dan meninggalkan bangku kuliahnya.Dalam kebimbangan itu, dia shalat malam meminta petunjuk pada sang Pencipta.Selama seminggu dia akhirnya mendapatkan jawabannya.Dia mendapat telpon dari seniornya yang menawarkan kerjaan yang lumayan menjanjikan.
...Dia pun  menghubungi ibunya dan meminta pendapat pada sang ibu sebelum dia mengambil keputusan.Dengan suara terisak sang ibu hanya berkata "pilihlah yang sesuai dengan hatimu Nak"..."doa ibu akan selalu menyertaimu"..."semoga kamu selalu dalam lindungan Allah SWT".pada saat itu ingin rasanya dia berada dalam pelukan sang ibu untuk berbagi kebahagiaan itu namu sangat tidak mungkin karena jarak yang begitu jauh terbentang.Dia hanya mampu menangis sebagai tanda bahagia karena telah mendapat restu dari sang ibu.
...Tanpa banyak membuang waktu dia pun menerima tawaran itu dan meninggalkan bangku kuliahnya.Dia menjalani rutinitasnya sebagai karyawati di salah satu perusahaan ternama di ibukota.Dia pun bertekad untuk selalu membahagiakan ibunya karena dia sangat yakin bahwa doa ibunya adalah cahaya yang memberi dia petunjuk dalam hidupnya disamping itu dia juga terus memanjatkan rasa syukurnya pada sang Pencipta karena sangat menyayanginya dengan memberi dia kemudahan.
...IBU,jangan pernah berhenti berdoa untuk anakmu...

Mozaik Fajar di Desa Nengahan

    Malam hampir berlalu,saat yang ditunggu jutaan umat manusia pun tiba.Saat di mana dibukakan pintu rahmat dan ampunan.Namun, saat mustajab itu sangat sedikit orang yang tahu.Mereka lebih memilih merapatkan selimut daripada memenuhi suara hatinya.Sebuah kenyamanan yang menipu, meski di antara sekian banyak manusia yang tertipu masih ada jiwa2 yang menyambut seruan itu.
    Alam terhampar dalam ketenangan dan kekhusyukan doa dalam simpuh penyesalan akan dosa.Alam bertasbih dalam diamnya, bertakbir dalam gemerisik anginnya dan bertahmid dalam gemericik airnya.Alam memilih cara sendiri untuk mengagungkan Tuhannya.
    Desa Nengahan,sebuah desa terpencil di Klaten, Jawa Tengah terbentang dalam balutan cahaya lemah sang rembulan.Desa itu bulat memanjang dikelilingi bukit2 tandus di sebelah selatan.Bukit2 itu hanya tampak hijau saat musim penghujan.Ketika kemarau,mereka hanyalah bukit kerontang dengan pokok2 tumbuhan menjulang.Tepat di bawahnya sungai2 mengalir dari celah dua bukit yang sempit itu.
    Desa Nengahan,konon desa ini terletak tepat di tengah2 pulau jawa .Jadi kalau dibuat dua garis yang saling bersinggungan antara Ujung Kulon dan Banyuwangi,lalu di antara sisi selatan dan sisi utara Pulau Jawa maka di tengah garis singgung itulah Desa Nengahan berada.Tepatnya di Tenggara Merapi.
    Tak berapa lama suara adzan memecah kebekuan malam.suaranya lembut mendayu memanggil setiap insan yang masih beriman untuk mendatanginya.Kulangkahkan kaki menyambut panggilan Allah.Selepas shalat Subuh, hari pun mulai terang.Serangkai isyarat bahwa kehidupan desa baru saja dimulai.

SAHABAT

sahabat...kata yg sangat familiar d kuping kita...kata yg membuat kita merasa gak pernah sendirian...kata yg mampu menjadi penguat saat kita lemah...namun sangat susah untuk menemukan seseorang yg pantas untuk menyandang nama itu...banyak org yg mengaku sahabat tetapi sebenarnya dia tidak pernah tahu apa arti kata "sahabat"...seseorang yg mampu menjadi teman untuk berbagi dalam kondisi apapun...bukannya hadir saat kita senang dan pergi saat kita susah...tapi dia akan tertawa bersama saat kita senang dan menjadi tempat bersandar saat kita susah...masa remaja adalah masa yang sangat mudah bagi kita untuk menemukan sosok seorang sahabat...namun masa dewasa adalah masa yang agak sulit untuk membedakan mana sahabat dan mana musuh...karena beberapa d antara yg mengaku sahabat itu memakai topeng...sehingga butuh waktu n proses untuk mengenali siapa sebenarnya sahabat sejati kita..."sahabatku"...d manapun kamu berada,semoga kamu baik2 saja,terimakasih atas ketulusan dan kesabaranmu selama ini...teriring doa untukmu...

JARI TANGAN

Ingat cerita salah satu dosen d kelas...tentang filosofi jari tangan...tepatnya jari telunjuk...kadang tanpa kita sadari bahkan mungkin sampai detik ini kita tidak menyadari kalau pernah menunjuk atau menuding seseorang yang belum tentu bersalah atau berbuat sesuai dengan yg kita tuduhkan...pada saat kita nunjuk dia dengan jari telunjuk maka pada saat yang sama ketiga jari kita malah menunjuk k arah badan kita sendiri...namun hal itu mungkin manusiawi karena kita seringkali tidak menyadari kesalahan yg kita perbuat tanpa diingatkan atau diberitahukan oleh seseorang namun kita dengan begitu mudahnya untuk melihat kesalahan orang lain...mulailah hari ini dengan instropeksi diri karena saya yakin setiap orang pasti punya kesalahan namun yang terpenting dari itu semua adalah bagaimana kita berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang telah kita buat...jadilah manusia yg berguna bagi sesama...